Kalau ngomongin manga shonen, biasanya yang langsung kepikiran adalah cerita seru, karakter yang bikin kita jatuh hati, dan pertarungan epik yang bikin jantung deg-degan. Tapi, ada satu hal lain yang nggak kalah penting: gaya seni alias art style.
Banyak mangaka (penulis dan ilustrator manga) konsisten mempertahankan gaya menggambar mereka dari awal sampai akhir seri. Tapi, ada juga yang justru mengalami perubahan drastis dalam art style seiring perkembangan cerita. Alasannya macam-macam, mulai dari menyesuaikan tone cerita yang makin serius, hingga tuntutan deadline ketat yang bikin style harus lebih efisien.
Yuk kita lihat 7 manga shonen populer yang gaya gambarnya berubah signifikan sejak pertama kali terbit!
1. Bleach
Mangaka: Tite Kubo
Dari Visual Kartun ke Desain Stylish dan Penuh Mood
Di awal Bleach, terutama sampai arc Hueco Mundo, Tite Kubo masih sering kasih vibe agak “kartun” dengan ekspresi wajah kocak Ichigo dan kawan-kawan. Hal ini bikin cerita terasa ringan dan fun.
Tapi begitu konflik makin berat dan intens, Kubo mulai mengubah style gambarnya jadi lebih tajam, rapi, dan dewasa. Perubahan ini makin terasa di arc Fullbring, di mana karakter terlihat realistis dan nuansanya mirip manga seinen. Hingga akhir arc Thousand Year Blood War, style ini tetap konsisten: clean, detail, dan berkesan cool.
2. JoJo's Bizarre Adventure
Mangaka: Hirohiko Araki
Dari Otot Besar ala 80-an ke Aesthetic Unik ala Araki
Awal JoJo rilis di era 80-an, wajar kalau karakternya mirip bodybuilder—terinspirasi dari tren Fist of the North Star. Di Part 1–3, Jonathan, Joseph, dan Jotaro punya tubuh gede dan kekar.
Namun sejak Part 4, Araki mengubah style jadi lebih ramping, flamboyan, dan detail. Contoh jelasnya ada di Giorno dan tim Bucciarati di Part 5, yang punya proporsi tubuh lebih realistis. Kini, art style Araki bahkan terasa seperti karya seni kelas museum, terutama di Steel Ball Run yang estetikanya mirip lukisan Renaissance.
3. Slam Dunk
Mangaka: Takehiko Inoue
Dari Gaya Sederhana ke Ilustrasi Realistis yang Memukau
Awal Slam Dunk, gambarnya masih sederhana dengan karakter agak “over-expressive” di lapangan basket. Tapi seiring waktu, Inoue mulai fokus ke realisme—garis otot, proporsi tubuh, dan gerakan pemain basket digambar dengan detail luar biasa.
Hasilnya? Banyak panel di Slam Dunk yang kelihatan seperti foto atlet beneran, lengkap dengan ekspresi serius dan gerakan cepat yang nyaris terasa hidup.
4. Attack on Titan
Mangaka: Hajime Isayama
Dari Gambar Kasar ke Detail yang Mencengangkan
Isayama pernah mengaku awalnya dia merasa gambarnya belum selevel manga populer lain. Panel dua halaman memang sudah keren dari awal, tapi panel biasa sering terlihat kasar.
Seiring popularitas Attack on Titan meroket, skill Isayama meningkat pesat. Detail karakter jadi lebih halus, dan lingkungan digambar realistis—contohnya kota Marley yang terlihat hidup, penuh detail bangunan dan suasana. Menjelang akhir seri, banyak panel penuh detail mengerikan yang sukses bikin pembaca merinding.
5. Jujutsu Kaisen
Mangaka: Gege Akutami
Perubahan Gaya Seni Setelah Shibuya Incident Arc
Awal Jujutsu Kaisen punya style agak kasar tapi unik, dengan karakter dan kutukan yang desainnya berbeda-beda. Namun, action scene kadang terlihat kaku.
Setelah arc Shibuya Incident, art style berubah drastis—karakter seperti Itadori terlihat lebih dewasa dan lebar wajahnya. Meskipun beberapa panel freeze-frame kehilangan detail awal, pergerakan karakter jadi lebih fluid. Ada yang bilang ini karena deadline ketat, tapi ada juga fans yang menganggap ini simbol perubahan mental Itadori yang makin gelap.
6. My Hero Academia
Mangaka: Kohei Horikoshi
Dari Karakter Imut ke Ilustrasi Dark dan Detail
Awal MHA, karakter seperti Deku digambar dengan mata besar dan kesan imut. Namun, begitu para siswa 1A menghadapi villain nyata, art style jadi lebih gelap dan detail.
Deku berubah dari bocah polos jadi pahlawan yang matang, dengan kostum lebih rugged dan ekspresi serius. Horikoshi juga makin sering bikin double-page spread yang epik, terutama untuk villain setelah arc Overhaul.
Kesimpulan
Perubahan art style di manga shonen bukan cuma soal estetika, tapi juga bagian dari perkembangan cerita dan karakter. Kadang, style yang lebih tajam dan realistis bisa bikin nuansa cerita terasa lebih berat, atau justru bikin action scene jadi lebih dinamis.
Bagi pembaca setia, perubahan ini jadi bagian dari perjalanan yang bikin kita makin terikat sama ceritanya.